cobaseh

Kembali ke Blog

Electrogram

Penjelasan electroencephalograph (EEG)

22 Aug 2023

Electroencephalograph secara umum merupakan tindakan mengukur dan merekam aktivitas listrik pada kulit kepala, untuk merekam aktivitas listrik (gelombang otak) yang disebabkan oleh penembakan neuron dalam otak (Neurosky, 2009). Dalam konteks klinis, EEG mengacu kepada perekaman aktivitas elektrik spontan dari otak selama periode tertentu, biasanya 20-40 menit, yang direkam dari banyak elektroda yang dipasang di kulit kepala (RSUD Kota Mataram, 2018). Dalam penelitian kali ini sensor yang digunakan hanya menggunakan sebuah elektroda kering yang terpasang tepat di depan kening. Neuron - neuron di korteks otak mengeluarkan gelombang-gelombang listrik, yang kemudian dialirkan ke mesin EEG untuk diamplifikasi sehingga terekamlah electroenchephalogram yang ukurannya cukup untuk dapat ditangkap oleh mata pembaca EEG sebagai gelombang alfabetathetadelta dan gamma (Campellone, 2006). Sinyal EEG pada seseorang tersusun oleh beberapa gelombang yang bekerja pada frekuensi yang berbeda - beda. Gelombang tersebut antara lain adalah gelombang alfa (8 – 12 Hz), sering muncul dalam keadaan sadar, kondisi rileks, dan dalam keadaan tidak berfikir; gelombang beta (12 – 30 Hz), sering dijumpai manakala seseorang dalam keadaan terjaga, fokus, dan berfikir; gelombang teta (4 – 8 Hz), umumnya terjadi pada seseorang yang sedang relaksasi cukup dalam, mengantuk atau stres emosional; gelombang delta (0.5 – 4 Hz), dijumpai seseorang yang pada keadaan tidur nyenyak; dan yang terakhir adalah gamma (30-120 Hz), ini adalah kondisi otak bekerja sangat keras, bagus untuk proses pembelajaran, dan memiliki tingkat konsentrasi yang sangat tinggi. Oleh karena itu, representasi sinyal EEG ke dalam domain frekuensi banyak dilakukan dalam penelitian yang berhubungan dengan analisis sinyal EEG (Oohashi, Nishina, & Kawai, 1991).

Ada dua metode yang dapat digunakan pada proses pengukuran EEG, yaitu metode bipolar dan unipolar (Malmivuo & Plonsey, 1995).

  1. Metode bipolar adalah metode pengukuran beda potensial antara sepasang elektrode.
  2. Metode unipolar adalah metode yang membandingkan potensial electrode netral atau rata rata semua electrode dengan potensial masing masing electrode yang dipasang dibagian otak yang sama.

Bentuk Gelombang EEG di masing-masing frekuensi ditampilkam pada Gambar 2.2.

Gambar 2.2 Contoh Gelombang EEG (Neurosky, 2015)

 

Sumber lain menjelaskan bahwa EEG adalah sebuah pemeriksaan penunjang yang berbentuk rekaman gelombang elektrik sel saraf yang berada di otak yang memiliki tujuan untuk mengetahui adanya gangguan fisiologi fungsi otak (Solihudin, 2015).

 

Sekian dulu penjelasan kita kali ini jika inovator butuh bantuan untuk implementasi hebatnya di bidang Teknologi Otomasi yang meliputi Internet Of Things (IoT), Elektronika (Ardunio, STM32, Raspberry, dll) , Instrumentasi dan informatika (Pengolahan Citra, Kecerdasan Buatan (AI), Software Aplikasi) langsung saja kontak akun sosial media kami dengan link WA berikut ini.

Jasa Arduino Bandung Internet of Things Bandung. Jasa Arduino Surabaya Internet of Things Surabaya. Jasa Arduino Jakarta Internet of Things Jakarta. Jasa Arduino Depok. Jasa Arduino Malang. Jasa Arduino Bandung. Jasa Arduino Batam. Jasa Arduino Bekasi. Jasa Arduino Surabaya. Jasa Arduino Semarang. Jasa Arduino Surakarta. Jasa Arduino Pekanbaru. Jasa Arduino Tangerang Selatan. Jasa Arduino Bekasi. Jasa Arduino Makassar. Jasa Arduino Tangerang. Jasa Arduino Medan. Jasa Arduino Palembang. Jasa Arduino Jogja. Jasa Arduino Yogyakarta.

Postingan Terkait

Lihat postingan lainnya disini

Komentar

1 komentar


avatar_placeholder_1

Muhammad Sumbul

29 Februari 2025

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Proin eu interdum libero. Sed placerat suscipit.

Profile

Anda login sebagai Placeholder

ingatlah selalu untuk berkomentar dengan baik dan sopan

avatar_placeholder_1
Submit